Pukulan Kemarahan
Pada awal abad ke-20 di Tiongkok, Chan Zan melakukan perjalanan ke Shanghai dengan adik perempuannya untuk mencari kehidupan baru setelah desa asal mereka dihancurkan oleh sekelompok bandit. Dia melihat Shanghai dibagi menjadi pemukiman internasional di bawah kendali berbagai kekuatan asing, seperti Inggris dan Jepang. Selain itu, ia mengamati bahwa komunitas ahli bela diri di Shanghai dirusak dengan perpecahan. Berbagai sekolah bela diri mengejar tujuan masing-masing. Hal tersebut mencerminkan keadaan Tiongkok kala itu: individualistis dan sering di berkonflik dengan sesama rakyat, bukannya bersatu untuk mengusir musuh bersama mereka (orang asing) dan mendapatkan kembali kedaulatan bangsa. Fok Yuen-gap, pendiri Sekolah Ching-mou, berusaha keras membujuk dan mempengaruhi sekolah lain untuk bersatu di bawah tujuan yang sama untuk mempertahankan Tiongkok dari gangguan asing. Chan mengambil pekerjaan sebagai penarik becak dan kuli untuk mencari nafkah di Shanghai. Suatu kali, dia menyelamatkan penyanyi terkenal Yi-kiu dari beberapa bajingan. Dia diundang untuk bergabung dengan Geng Hijau yang terkenal. Chan membuktikan dirinya sebagai petarung terbaik di geng dan memenangkan hati bos Choi Luk-kan.